IAIN Kudus Sisipkan Inklusi Kesadaran Pajak Lewat Mata Kuliah Bahasa I

“Kali ini, kita akan memulai kuliah dengan mendeley dulu, presentasi, lalu sedikit materi dari saya,” kata Ulfah Mey Lida, dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus mengawali kelasnya (Jumat, 3/12). Berbarengan dengan kuliah Bahasa Indonesia, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I melaksanakan tahapan inklusi yang ke-empat yaitu sit-in (duduk di kelas) yang diikuti oleh 33 mahasiswa semester I Jurusan Manajemen Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Sembari membahas materi kaidah penulisan daftar pustaka dan kutipan, Ulfah meminta mahasiswa untuk praktik penggunaan mendeley. “Masukan kutipan contohnya yang ini: pajak merupakan salah satu unsur terpenting dalam menunjang anggaran penerimaan negara. Realisasi rencana pembangunan nasional memerlukan dana yang cukup besar yang sebagian besar diperoleh dari pajak,”papar Ulfah memberikan contoh. Mendeley adalah program komputer dan web yang dikembangkan untuk mengelola dan berbagi makalah penelitian, mencari data penelitian, dan bekerja sama secara daring. Secara tidak langsung Ulfah menyisipkan materi Inklusi Kesadaran Pajak dengan memberikan tugas esai yang bertema pajak dan menggunakan kutipan daftar pustaka yang bersumber dari literasi perpajakan. Mau tidak mau mahasiswa harus membaca literasi perpajakan.

Dalam wawancara singkat dengan beberapa mahasiswa IAIN Kudus, dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa pernah mendengar kata “pajak”, sebagian besar mengaku ikut memahami manfaat pajak bagi negara. Mita, salah satu mahasiswa menyatakan, “Iya kak, kami sering sih mendengar kata pajak, ga cuma di mata kuliah Bahasa Indonesia tapi juga Matematika. Kami disuruh menerapkan rumus persentasi proporsional dengan contoh menghitung pajak”, imbuhnya.

IAIN Kudus merupakan salah satu kampus teraktif di lingkungan Kanwil DJP Jateng I dalam implementasi Inklusi Kesadaran Pajak di perguruan tinggi. Meskipun baru dimulai di tahun 2021, IAIN Kudus sanggup mengejar pencapaian tahapan-tahapan inklusi, mulai dari penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), hingga implementasi di kelas.

*Tulisan ini pernah dimuat di https://edukasi.pajak.go.id/ dan rilis tanggal 9 Desember 2021