JAKARTA ( UNAS) – Sadar akan besarnya kontribusi pajak didalam mensejahterakan bangsa. Kanwil Direktorat Jendral Pajak ( DJP) Jakarta Selatan bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi ( KEMENRISTEKDIKTI ) dan Tax Center UNAS menggelar seminar dalam rangka mensosialisasikan nilai – nilai kesadaran pajak bagi para generasi muda. Dengan menggandeng salah satu Ikon Universitas Swasta terbaik di Jakarta acara yang dihelat pada Jumat (11/8) ini mampu menghipnotis ratusan peserta yang terdiri dari siswa – siswi maupun para mahasiswa dari berbagai sekolah dan universitas yang berlokasi di sekitar JABODETABEK.
Turut hadir pada seminar kali ini Dr. Eko Sugiyanto, M.Si. (Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Keuangan dan SDM), Dr. Suryono Efendi, SE., MM ( Dekan Fakultas Ekonomi), Herry Krisnandi, SE., MM., ( Wakil Dekan Fakultas Ekonomi ), serta beberapa pejabat eselon III dan eselon IV dari Kanwil DJP Jakarta Selatan II.
Bagi UNAS sendiri mengadakan seminar bertajuk perpajakan tentulah bukan hal baru mengingat Universitas ini telah memiliki divisi khusus tentang perpajakan yang diberi nama Tax Center. Ditemui seusai seminar Ketua Tax Center UNAS Drs. Abdul Hadi Achmad, M.Sc mengungkapkan bahwa UNAS termasuk yang paling aktif dalam kegiatan perpajakan. Atas dasar itulah Kanwil Jakarta Selatan II memilih UNAS sebagai kampus binaan yang bekerjasama dengan mereka.
“Dalam hal ini UNAS sebagai institusi pendidikan yang berkewajiban untuk mencerdaskan bangsa terus berupaya untuk mensosialisasikan pesan – pesan moral maupun wawasan keilmuan dari berbagai macam disiplin ilmu yang berbeda. Seperti saat ini contohnya, kesadaran serta kewajiban akan pajak dikalangan generasi muda yang ternyata sampai saat ini masih sangat rendah inilah yang menjadi latar belakang diadakannya seminar nasional ini.” ujar Hadi, Aula UNAS Sawo Manila Jaksel.
Kegiatan seminar yang juga diisi oleh Teleconference dari Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani ini digelar di beberapa Kantor Pelayanan Pajak ( KKP) yang tersebar di 5 wilayah Jakarta diantaranya, KPP Pesanggrahan yang menyelenggarakan Kegiatan Pajak Bertutur di 8 SMA/SMK di sekitar kecamatan Pesanggrahan, KPP Pratama Kebayoran Baru 1 sampai dengan 4, KPP Pratama Cilandak, KPP Pratama Pasar Minggu, dan KPP Pratama Kebayoran Lama yang juga menyelenggarakan kegiatan pajak bertutur di beberapa SMA/SMK sesuai wilayah kerja masing-masing KPP.
Hadir sebagai pembicara utama Kakanwil DJP Jakarta Selatan II Dr. Edi Slamet Iriant M.Si mengungkapkan betapa pentingnya peran generasi muda dalam menggerakan perekonomian suatu negara. Salah satunya dengan ikut berperan aktif dalam perpajakan.
“Negara kita ini sangat luas dan sangat besar jumlah penduduknya maka memang diperlukan anggaran yang sangat besar jika fasilitas yang diperlukan segera diwujudkan. Oleh karena itu, penerimaan pajak adalah sebuah keniscahayaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara” ujar Dedi
Ia pun menambahkan dengan semakin banyaknya generasi muda khusunya para mahasiswa yang sadar akan kewajiban pajak maka semakin banyak pula penerimaan pajak yang akan diterima oleh suatu daerah.
“Saya percaya mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa mampu memberikan contoh yang baik dan membangun masyarakat supaya sadar akan pentingnya bayar pajak. Tanpa pajak, negara sulit di bangun dan sulit untuk menunjukan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu bayarlah pajak karena pajak hakikatnya adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat” tutup Edi.
Bagi para peserta yang hadir khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi seminar kegiatan seminar kali ini selain sebagai sarana edukasi juga sebagai salah satu upaya untuk memenuhi persyaratan SKPI ( Surat Keterangan Pendamping Ijazah) dimana mahasiswa harus mengumpulkan lampiran pelatihan yang telah diikutinya.
“Kegiatan seperti ini memang arahnya pada sosialisasi pajak untuk mahasiswa. Jadi selama 8 tahun tax center kita sudah banyak kegiatan yang dilaksanakan salah satunya mengenai perpajakan ini. Pajak itu menurut saya kewajiban kita semua, dan pajak itu juga digunakan untuk membangun negara dimana hampir 75 persen pendapatan negara itu diambil dari pajak, sehingga kalau kita perduli terhadap negara ya kita perduli terhadap bagaimana pajak ini bisa sukses untuk pembiayaan negara,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi UNAS, Dr. Suryono Efendi, SE., MM. saat ditemui di ruangannya, (11/8).
*Tulisan ini pernah dimuat di https://www.unas.ac.id/ dan rilis tanggal 15 Agustus 2017